Global Warming

Diberdayakan oleh Blogger.

What time

Jumat, 03 Juni 2011

Nggowes Kurangi Emisi CO2

Nggowes82/Gopries82 Galery
Bersepeda Kurangi Kadar CO2 di Udara

Pemanasan global tidak akan lepas dari naiknya konsentrasi CO2 di atmosfer bumi. CO2 berperan sangat penting dalam efek rumah kaca yang disebut-sebut sebagai penyebab utama pemanasan global.

CO2 sendiri pada dasarnya adalah produk alami dari suatu reaksi pembakaran. Tidak dapat dipungkiri, pembakaran bahan bakar fosil menjadi sumber utama penghasil emisi CO2 di bumi.

Saat ini, Pembangkit Listrik menjadi sumber utama penghasil CO2. Hal ini disebabkan ketergantungan yang berlebihan terhadap batubara. Industri pembangkitan listrik menyumbang 37 % emisi CO2 global.

Selain itu dunia industri manufaktur juga menyumbang emisi CO2 dalam jumlah besar. Penemuan mesin pembakaran internal di tahun 1970-an ikut memicu permintaan terhadap minyak bumi. Suatu bahan bakar cair dengan kandungan energi yang sangat tinggi.

Ironisnya, dunia manufaktur telah menelurkan alat-alat yang berujung pada kasus pemborosan. Ambil contoh, mobil dan motor. Sebagian besar reaksi kimia pembakaran bensin pada motor dan mobil bukan diubah untuk menggerakkan piston tapi dibuang sia-sia sebagai panas. Hal ini pulalah yang menyebabkan kemacetan di kota-kota besar ikut andil dalam pembuangan CO2 dalam kadar tinggi. Sistem motor listrik mengindikasikan efisiensi yang lebih baik daripada motor bensin. Sayangnya, 99% kendaraan di dunia didominasi oleh teknologi motor bensin.

Kita semua Tahu bahwa kadar emisi CO2 kita sudah mencapai 380 ppm, kadar yg sudah tidak nyaman lagi bagi kita,,hal ini akan berimbas kepada naiknya temperatur bumi, pasti kita semua makin merasakan panas dan teriknya matahari kan?. Apabila kita tidak mulai habbit (kebiasaan) kita dalam hal penghematan penggunaan energi, maka dikhawatirkan 10 tahun lagi..atau 3650 hari lagi kita akan berada pada keadaan yg sangat3 buruk.

sekarang kita sudah berada pada kondisi d mana kadar emisi CO2 di udara berlebih. Dalam jangka 10 tahun lagi, maka…kita benar2 sudah TERLAMBAT untuk melakukan tindakan perbaikan.

Lalu bagaimana cara kita mengurangi emisi CO2??

Ingatlah selalu bahwa energi yang kita pakai, entah itu listrik, panas, gerak dan sebagainya sebagian besar d hasilkan dari pembakaran minyak bumi yg berujung pada kenaikan kadar CO2 di atmosfer.

Jadi mulailah menghemat energi kapanpun dan dimanapun, dengan merubah KEBIASAAN BOROS ENERGI kita,,menjadi pribadi yg HEMAT ENERGI.

Salah Satu di antara solusi-solusi yang lainnya Untuk Mengurangi Kandungan CO2 di Udara Semakin Meningkat, adalah Beraktifitas dengan Bersepeda ... “Nggowes Bersama Yoo” 
                                                                                                                  Nggowes Bersama Geodet82 Gama/Gopries82 Galery
Sumber Teks: http://anekaplanta.wordpress.com/2008/12/02/co2-dari-masa-ke-masa/
Dan http://kaskusnews.us/2010/03/21/mari-merubah-habit-kita-lingkaran-perputaran-carbon-dan-3650-hari/

Read More......

Laporan FAO

Laporan FAO

Laporan FAO: Industri Penternakan Adalah Penyebab Utama Pemanasan Global

Pernahkah Anda membuka lemari es Anda, menarik keluar dua puluh piring pasta dan membuangnya ke tempat sampah, dan kemudian, hanya makan satu piring makanan? Hal ini sama dengan menebang 55 kaki persegi hutan untuk satu kali makan siang Anda atau membuang 2500 gallon air ke saluran pembuangan. Apakah Anda akan melakukannya? Bagaimanapun juga, hanya makan setengah kilo daging akan mengakibatkan hal-hal tersebut di atas. Makan daging akan menyebabkan pengrusakan terhadap sumber alam dan lingkungan kita, menyebabkan penderitaan hewan yang besar, serta memberikan efek-efek merusak bagi kesehatan kita. Jadi, dengan memanggang seekor anjing untuk disajikan bersama kentang dapat membuat Anda muak, tetapi mengapa kita malah memanggang hewan yang jinak lainnya? Selengkapnya

Efek Rumah Kaca

Efek Rumah Kaca

Ditulis oleh Muhammad Ashadi

Jika bumi terus menerus menerima energi dari matahari , anda mungkin terheran-heran mengapa bumi tidak bertambah panas atau mengapa temperature rata-ratanya tidak naik. Untuk mempertahankan temperature rata-rata yang relative konstan dalam jangka waktu yang lama, bumi harus membebaskan energi yang pada rata-ratanya sama dengan jumlah energi yang diterimanya dari matahari. Hal ini dilaksanakan dengan pemancaran kembali energi ke angkasa luar dengan bantuan atmosphere. Dimana pengaruh-pengaruh atmosphere sangat penting untuk mempertahankan variasi temperature harian bumi yang besar. Di bulan, yang tidak memiliki atmosphere, temperature hariannya bervariasi antara 1000C pada siang hari atau sisi matahari, sampai -1730C pada sisi gelapnya.

Radiasi sinar matahari yang datang memanaskan atmosphere dan permukaan bumi, dan bumi yang panas itu memancarkan kembali energi dalam bentuk pancaran infra merah yang tidak tampak. Gas-gas dari atmosphere terutama uap air dan karbon dioksida (CO2) adalah penyerap-penyerap yang selektif (memilah-milah), yakni uap air dan karbondioksida tersebut membiarkan cahaya matahari yang tampak melewatinya tapi mereka menyerap atau memerangkap radiasi infra merah tertentu. Penyerapan atmosphere ini membantu untuk menahan energi panas bumi, sehingga bumi tidak mengalami temperature naik turun seperti di bulan.

Awan (uap air) juga membantu mempertahankankan panas bumi. Oleh karena itu, gas-gas atmosphere mempunyai efek termostatik untuk mempertahankan variasi temperature harian dan kita menyebut proses ini efek rumah kaca. Kaca mempunyai sifat-sifat yang bersamaan dengan gas atmosphere (uap air dan CO2). Sebagaimana digunakan pada greenhouse, kaca membolehkan sinar matahari tampak melewatinya dan kemudian menghalangi atau memerangkap radiasi infra merah. Sebenarnya dalam kasus ini, terjadinya panas itu utamanya terjadi karena penahanan dari pemantulan (pelepasan) panas yang dilepas oleh tanah yang ada di dalam ruangan yang dipenuhi kaca itu.temperatur rumah kaca pada musim panas dikendalikan dengan mengecat panel dari kaca itu menjadi putih yang mereflleksikan sinar matahari dan membuka panel untuk membiarkan udara panas itu lepas.

Interior dari rumah kaca yang tertutup ini sungguh panas, bahkan pada hari yang dingin. Anda barangkali telah mengalami efek rumah kaca di dalam mobil pada hari yang cerah dan didngin. Efek rumah kaca juga dapat terjadi karena menipisnya lapisan ozon yang diakibatkan oleh CFC (cloro floro carbon) yang ada pada lemari es dan AC, polusi udara yang tidak terkendali dan tidak terolahnya sampah anorganik yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme. Untuk mencegah efek rumah kaca dalam kasus ini, kita harus bamyak menanam pepohonan untuk menggantikan ozon yang telah bereaksi dengan CFC dan menjaga agar polusi udara dan pengolahan sampah dapat dikendalikan dengan sebaik mungkin.

Go Green

Go Green Dengan Energi Nuklir

Selain krisis ekonomi dan energi, pemanasan global (global warming) adalah problem nyata yang harus dihadapi dunia sejak awal abad 21 ini. Nuklir sebagai sumber energi yang sedikit mengeluarkan gas rumah kaca bisa menjadi salah satu pilihan dalam upaya kita menghadapi pemanasan global. Meski begitu aspek keamanan dan keselamatan bagi masyarakat dan lingkungan tetap harus menjadi prioritas utama.

Pengurangan emisi CO2, salah satu jenis gas rumah kaca penyebab pemanasan global adalah merupakan tantangan utama peradaban modern. Efisiensi penggunaan energi, pengurangan eskploitasi energi fosil (batubara, minyak dan gas) dan optimalisasi energi baru terbarukan merupakan langkah nyata yang harus kita lakukan bersama. Selengkapnya

Bunga Tulib, Lukisan

Hutan Bakau, Lukisan

What is Global Warming?

What is Global Warming?

Global Warming atau Pemanasan Global adalah Proses meningkatnya suhu rata-rata atmosfir, laut dan daratan bumi yang disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca, akibat dari aktifitas manusia.

Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) selama seratus tahun terakhir. Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa, "sebagian besar peningkatan suhu rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20.

Kesimpulan dasar ini telah dikemukakan oleh setidaknya 30 badan ilmiah dan akademik, termasuk semua akademi sains nasional dari negara-negara G8. Akan tetapi, masih terdapat beberapa ilmuwan yang tidak setuju dengan beberapa kesimpulan yang dikemukakan IPCC tersebut.Model iklim yang dijadikan acuan oleh projek IPCC menunjukkan suhu permukaan global akan meningkat 1.1 hingga 6.4 °C (2.0 hingga 11.5 °F) antara tahun 1990 dan 2100.[1] Perbedaan angka perkiraan itu disebabkan oleh penggunaan skenario-skenario berbeda mengenai emisi gas-gas rumah kaca di masa mendatang, serta model-model sensitivitas iklim yang berbeda. Walaupun sebagian besar penelitian terfokus pada periode hingga 2100, pemanasan dan kenaikan muka air lautdiperkirakan akan terus berlanjut selama lebih dari seribu tahun walaupun tingkat emisi gas rumah kaca telah stabil.[1] Ini mencerminkan besarnya kapasitas panas dari lautan. Meningkatnya suhu global diperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahan yang lain seperti naiknya permukaan air laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrim,[2] serta perubahan jumlah dan pola presipitasi. Akibat-akibat pemanasan global yang lain adalah terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser, dan punahnya berbagai jenis hewan. Beberapa hal-hal yang masih diragukan para ilmuwan adalah mengenai jumlah pemanasan yang diperkirakan akan terjadi di masa depan, dan bagaimana pemanasan serta perubahan-perubahan yang terjadi tersebut akan bervariasi dari satu daerah ke daerah yang lain. Hingga saat ini masih terjadi perdebatan politik dan publik di dunia mengenai apa, jika ada, tindakan yang harus dilakukan untuk mengurangi atau membalikkan pemanasan lebih lanjut atau untuk beradaptasi terhadap konsekuensi-konsekuensi yang ada. Sebagian besar pemerintahan negara-negara di dunia telah menandatangani dan meratifikasi Protokol Kyoto, yang mengarah pada pengurangan emisi gas-gas rumah kaca. ( Sumber dari Wikipedia, Pemanasan Global )

Peta Emisi Negara G2O

Peta Emisi Negara G2O

Emisi Co2 Negara

Emisi CO2 negara G20 pada 2007 (dari sektor energi)

Negara

Jutaan ton CO2

CO2/p.k

Peringkat dunia

Cina

6284

4.8

1

Amerika Serikat

6007

19.9

2

Rusia

1,673

11.8

3

India

1401

1.2

4

Jepang

1,262

9.9

5

Jerman

835

10.1

6

Kanada

590

18

7

Inggris

564

9.3

8

Korea Selatan

516

10.6

9

Italia

461

7.9

11

Australia

456

22

12

Meksiko

453

4.2

13

Afrika Selatan

452

9.4

14

Arab Saudi

434

15.8

15

Prancis

405

6.3

16

Brasil

398

2.1

17

Indonesia

319

1.3

20

Turki

277

3.7

23

Argentina

166

4.1

29

*Uni Eropa

4,257

8.7

Sumber : EIA

Metrik ton CO2

Peringkat dunia berdasarkan emisi karbon

*Peringkat EIA berdasarkan negara

Data EIA : Emisi dunia sejak 1989, berdasarkan negara

Agar Udara Metropolitan Semakin Ramah

Agar Udara Metropolitan Semakin Ramah

Wajah Anita terlihat bingung. Ia terjaring operasi uji emisi saat melintasi jalan Raya Pasar Minggu, Jakarta, Kamis dua pekan lalu. Dari alat smoke meter atau meteran asap yang dimasukkan ke dalam knalpot, ternyata kadar karbon Isuzu Panther keluaran 1993 milik Anita melewati ambang batas yang diizinkan.

Jika kadar partikelnya melebihi 50% dari batas yang diizinkan, maka kendaraan dinyatakan tidak lulus uji emisi. "Mobil ibu sudah 91%, hampir 100%. Berarti sudah tidak laik jalan, karena mencemari lingkungan. Mohon segera diperbaiki. Sekarang tugas kami hanya memberikan peneguran. Nanti akan ada penindakan," ucap Pak Polisi. Selengkapnya

Energi Ramah Lingkungan

ENERGI RAMAH LINGKUNGAN

Sel Surya Terbukti Paling Hemat

HOUSTON, KOMPAS.com - Penggunaan sel surya sebagai sumber energi kendaraan dalam kompetisi Shell Eco-marathon Amerika 2010 terbukti paling hemat. Di antara 48 kendaraan peserta dengan berbagai jenis bahan bakar konvensional ataupun alternatif, kendaraan sel surya rancangan mahasiswa Universitas Purdue dari Negara Bagian Indiana, Amerika Serikat, terbukti paling irit dengan jarak tempuh setara dengan 1.933,5 kilometer per liter bensin.

Penghargaan sebagai juara kompetisi Shell Eco-marathon (SEM) Amerika 2010 disampaikan President Wind Energy Shell Dick Williams, Minggu (28/3) petang waktu setempat di Houston, Amerika Serikat. Selengkapnya baca..

Membangun Rumah di Kota Hijau

Membangun Rumah di Kota Hijau

KOMPAS/WINARTO HERUSANSONO
Konsep membangun rumah berwawasan lingkungan tidak selalu identik dengan rumah mewah.Rumah minimalis di kawasan Sadeng, Semarang, Jawa Tengah, dengan penataan taman memberi keleluasaan bagi penghuninya.

Kamis, 22 Oktober 2009 | 17:01 WIB

KOMPAS.com - Fakta pemanasan global yang memengaruhi perubahan iklim dan degradasi kualitas lingkungan hidup manusia telah menyadarkan betapa pentingnya menyelamatkan kehidupan manusia di Bumi. Berbagai pihak terus bekerja sama membangun dunia baru yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Para pengembang properti berbagi informasi membangun properti hijau menuju kota hijau. Produk-produk properti hijau diperkenalkan kepada konsumen yang semakin kritis terhadap pengembang yang tidak ramah lingkungan. Ada banyak properti hijau berupa konsep kota taman, kota hijau, kota pohon, rumah kebun, kebun raya, taman hijau, hingga lembah hijau yang membanjiri pasaran telah memesona masyarakat. Selengkapnya ..

Mobil Bertenaga Matahari Keliling Dunia

Mobil Bertenaga Matahari Keliling Dunia

Mobil kecil dan ringan dengan dua tempat duduk itu muncul di arena pertemuan mengenai perubahan iklim yang dihadiri delegasi dari 190 negara di Poznan, Polandia, Kamis (4/11). Pejabat PBB untuk Perubahan Iklim, Yvo de Boer menyempatkan diri untuk mencoba kendaraan tersebut menuju sebuah gedung tempat pertemuan berlangsung.

"Ini untuk pertama kalinya dalam sejarah sebuah mobil bertenaga Matahari berkeliling ke seluruh penjuru dunia tanpa menggunakan satu tetes pun bahan bakar minyak," ujar Louis Palmer, seorang guru dan petualang dari Swiss yang mengendarai mobil tersebut. Selengkapnya..

Blog Archive

 

Copyright © 2009 by Info Global Warming

Template by Blogger Templates | Powered by Blogger