Global Warming

Diberdayakan oleh Blogger.

What time

Jumat, 03 Juni 2011

Nggowes Kurangi Emisi CO2

Nggowes82/Gopries82 Galery
Bersepeda Kurangi Kadar CO2 di Udara

Pemanasan global tidak akan lepas dari naiknya konsentrasi CO2 di atmosfer bumi. CO2 berperan sangat penting dalam efek rumah kaca yang disebut-sebut sebagai penyebab utama pemanasan global.

CO2 sendiri pada dasarnya adalah produk alami dari suatu reaksi pembakaran. Tidak dapat dipungkiri, pembakaran bahan bakar fosil menjadi sumber utama penghasil emisi CO2 di bumi.

Saat ini, Pembangkit Listrik menjadi sumber utama penghasil CO2. Hal ini disebabkan ketergantungan yang berlebihan terhadap batubara. Industri pembangkitan listrik menyumbang 37 % emisi CO2 global.

Selain itu dunia industri manufaktur juga menyumbang emisi CO2 dalam jumlah besar. Penemuan mesin pembakaran internal di tahun 1970-an ikut memicu permintaan terhadap minyak bumi. Suatu bahan bakar cair dengan kandungan energi yang sangat tinggi.

Ironisnya, dunia manufaktur telah menelurkan alat-alat yang berujung pada kasus pemborosan. Ambil contoh, mobil dan motor. Sebagian besar reaksi kimia pembakaran bensin pada motor dan mobil bukan diubah untuk menggerakkan piston tapi dibuang sia-sia sebagai panas. Hal ini pulalah yang menyebabkan kemacetan di kota-kota besar ikut andil dalam pembuangan CO2 dalam kadar tinggi. Sistem motor listrik mengindikasikan efisiensi yang lebih baik daripada motor bensin. Sayangnya, 99% kendaraan di dunia didominasi oleh teknologi motor bensin.

Kita semua Tahu bahwa kadar emisi CO2 kita sudah mencapai 380 ppm, kadar yg sudah tidak nyaman lagi bagi kita,,hal ini akan berimbas kepada naiknya temperatur bumi, pasti kita semua makin merasakan panas dan teriknya matahari kan?. Apabila kita tidak mulai habbit (kebiasaan) kita dalam hal penghematan penggunaan energi, maka dikhawatirkan 10 tahun lagi..atau 3650 hari lagi kita akan berada pada keadaan yg sangat3 buruk.

sekarang kita sudah berada pada kondisi d mana kadar emisi CO2 di udara berlebih. Dalam jangka 10 tahun lagi, maka…kita benar2 sudah TERLAMBAT untuk melakukan tindakan perbaikan.

Lalu bagaimana cara kita mengurangi emisi CO2??

Ingatlah selalu bahwa energi yang kita pakai, entah itu listrik, panas, gerak dan sebagainya sebagian besar d hasilkan dari pembakaran minyak bumi yg berujung pada kenaikan kadar CO2 di atmosfer.

Jadi mulailah menghemat energi kapanpun dan dimanapun, dengan merubah KEBIASAAN BOROS ENERGI kita,,menjadi pribadi yg HEMAT ENERGI.

Salah Satu di antara solusi-solusi yang lainnya Untuk Mengurangi Kandungan CO2 di Udara Semakin Meningkat, adalah Beraktifitas dengan Bersepeda ... “Nggowes Bersama Yoo” 
                                                                                                                  Nggowes Bersama Geodet82 Gama/Gopries82 Galery
Sumber Teks: http://anekaplanta.wordpress.com/2008/12/02/co2-dari-masa-ke-masa/
Dan http://kaskusnews.us/2010/03/21/mari-merubah-habit-kita-lingkaran-perputaran-carbon-dan-3650-hari/

Read More......

Jumat, 26 November 2010

Pemanasan Global: Waktunya untuk Bertindak

Pemanasan Global: Waktunya untuk Bertindak

Peringatan tentang penyebab utama pemanasan global:

                                               Ilustrasi
Pada tahun 2006, PBB melaporkan bahwa peternakan menghasilkan emisi rumah kaca lebih banyak dari yang dihasilkan seluruh gabungan mobil dan truk di seluruh dunia.

Pejabat senior Organisasi Pertanian dan Pangan PBB Henning Steinfield melaporkan bahwa industri daging merupakan “salah satu penyumbang yang paling signifikan bagi masalah lingkungan hidup yang paling serius hari ini.”

TANDA PERINGATAN

Antartika mengalami pencarian es yang dramatis sama halnya dengan Arktik di musim panas yang lalu.

Setelah melihat neraca pencarian es Antartika di bulan Januari 2008, Perdana Menteri Norwegia Jens Stoltenberg menyatakan, “Lonceng tanda bahaya berbunyi. Sangat tidak bertanggung jawab jika para pembuat keputusan tidak mengindahkan tanda bahaya ini.”

Penemuan dari riset oleh Hans von Storch, pemimpin dari Institut Riset Pantai di Jerman GKSS memberikan indikasi pemanasan di Laut Baltik yang sangat tinggi dan tidak seperti biasanya.

Masyarakat Ilmuwan Bumi dan Antariksa terbesar di dunia, Persatuan Geofisika Amerika (AUG), telah menyiarkan pernyataan yang mengidentifikasi aktivitas manusia sebagai penyebab pemanasan global.

Ilmuwan menemukan bahwa hutan dan laut telah melebihi kapasitas, tidak dapat menyerap emisi lebih banyak lagi, ini berarti peningkatan suhu akan semakin cepat. Dengan suhu global meningkat 1,4 derajat dan terus meningkat, John Holdren, seorang ilmuwan kebijaksanan pemerintah dari Universitas Harvard berkata, peningkatan 3,6-4,5 derajat akan menjadikan Bumi menerima “dampak perubahan iklim yang tidak dapat ditolerir dan tidak dapat dikelola.”

Dalam riset 20 tahun yang dilakukan oleh Universitas Helsinki, musim dingin sekarang dapat mengurangi kemampuan hutan di belahan Bumi bagian utara dalam menyerap emisi gas rumah kaca.

Pemimpin Riset Timo Vesala berkomentar, “Ini berarti efek pemanasan yang lebih besar.”

Pemanasan global menjadikan gletser di China menurun 7% setiap tahun, efeknya dapat menghancurkan 300 juta orang yang tergantung kepada glasier sebagai sumber air.

Telaga di Arktik yang telah menjadi bagian dari lanskap selama 6.000 tahun telah kering karena musim panas di Arktik yang lebih panjang.

Naiknya permukaan air laut dan badai besar yang disebabkan oleh pemanasan global dapat menyebabkan tersapunya beberapa situs Warisan Dunia UNESCO di Irlandia.

Ahli Meteorologi di stasiun riset Troll Norwegia di Antartika berkata bahwa karbon di atmosfer telah mencapai rekor tertinggi.

Efek-efek dari pemanasan global dapat membuat suhu lautan menghangat yang menyebabkan terjadinya “zona mati” di lautan.

Ahli Geologi Inggris dari Universitas Leicester berkata bahwa perubahan lingkungan hidup karena naiknya populasi manusia dan industrialisasi besar-besaran membuat era pra-industri Bumi Holocene telah berakhir dan sekarang memasuki era baru yang disebuth Anthropocene.

BENCANA ALAM

Sebuah laporan PBB mengenai bencana alam tahun 2007 mengatakan bahwa sembilan dari sepuluh bencana alam terburuk disebabkan oleh gangguan iklim.

DARATAN-DARATAN YANG TENGGELAM, EROSI & KENAIKAN PERMUKAAN AIR LAUT

Ahli Lautan Australia Steve Rintoul memperkirakan bahwa kecepatan mencairnya es dapat membuat 100 juta orang yang tinggal pada ketinggian 1 meter di atas permukaan air laut “harus pindah ke suatu tempat” untuk menghindari kenaikan air laut.

Para petugas merelokasikan 20.000 penduduk pulau pada tahun 2000 dari daerah Pulau York yang terendah, salah satu pulau di Papua Nugini.

Pulau Lohachara India telah menghilang ke dalam air karena pemanasan global yang membuat 70.000 orang mengungsi ke pulau-pulau tetangga.

Garis pantai di negara-negara Afrika Barat seperti Benin, Ghana, Pantai Gading, Guinea, dan Nigeria naik kurang lebih 10 meter setiap tahunnya, dan tingkat permukaan air laut di Pantai Afrika Barat dapat terus meningkat.

Menurut Richard Lochhead, Seketaris Urusan Pedesaan Inggris, “Musim dingin kita lebih basah dan hangat, permukaan air laut naik dan erosi pantai terus bertambah. Itulah yang terjadi sekarang dan kita harus mengambil tindakan.”

Para ilmuwan memperingatkan bahwa jika permukaan air terus meningkat, lebih dari 80.000 hektar lahan di Yunani dapat terendam air setinggi 1,6 meter pada tahun 2100, dengan negara-negara pantai Barat juga berisiko hal yang sama.

Maladewa dapat menjadi negara pertama yang tidak dapat dihuni karena kenaikan air sehubungan dengan pemanasan global.

Kenaikan permukaan air laut mengancam kota-kota pantai di sepanjang Karolina utara, Amerika Serikat, menurut para ahli ilmu bumi.

Para ilmuwan yang memperkirakan kenaikan permukaan air laut berkata bahwa negara Tuvalu akan menjadi negara pertama yang tenggelam ke dalam lautan.

Beberapa daerah di Provinsi Vietnam selatan, Cà Mau, menunjukkan bukti bahwa daratannya telah terendam air laut hingga 6 meter.

Benin perlahan-lahan kehilangan ibukotanya yang ramai, Cotonou sehubungan dengan kenaikan air laut.

Para penduduk Carteret mempertimbangkan untuk meninggalkan rumah mereka saat kenaikan permukaan air laut merusak hasil pertanian mereka dan meninggalkan pulau tersebut tak berpenghuni.

Kawasan Lingkungan Pesisir yang diterbitkan oleh Institut Teknologi Wessex melaporkan tentang perkiraan risiko penggunaan tanah pantai sehubungan dengan kenaikan air laut di Laut Kaspia.

Peninjauan Ahli Bumi Amerika Serikat menunjukkan bahwa pantai Alaska sedang mengalami erosi yang tercepat seiring dengan tebing-tebing yang runtuh sehubungan dengan pencairan permafrost karena pemanasan global.

Para penduduk kepulauan Papua Nugini berisiko tenggelam sehubungan dengan pemanasan global dan meminta bantuan pada konferensi pemanasan global terakhir di Bali, Indonesia.

GAS-GAS BERACUN

Sebuah laporan yang pertama kali dipublikasikan pada tahun 2005 menyebutkan bagaimana gas-gas beracun menyembur keluar dari lautan dalam yang telah menyebabkan hilangnya lapisan ozon 250 juta tahun yang lalu.

Program Lingkungan PBB melaporkan munculnya lebih dari 200 “zona mati” karena kehabisan oksigen di lautan.

Munculnya bakteri-bakteri jenis baru menghasilkan gas hidrogen sulfida yang mematikan bagi semua kehidupan laut di Bumi kita.

Dua penyebabnya termasuk hasil pembuangan dari pabrik-pabrik, penyubur, dan pembuangan pertanian yang juga mengakibatkan gangguan pada arus air dan cuaca, yang semuanya juga mengakibatkan pemanasan global.

“Zona mati” di lautan yang disebabkan oleh pemanasan global menghasilkan tidak adanya kehidupan akibat hilangnya oksigen dan terlepasnya hidrogen sulfida, sebuah gas yang beracun.

Salah satu contoh zona mati berada di Samudra Pasifik dekat pesisir Oregon, Amerika Serikat, yang ukurannya telah menjadi empat kali lipat pada tahun terakhir ini. Lainnya adalah di dekat pesisir Namibia, Afrika, dimana jutaan ikan mati pada saat gas hidrogen sulfida menyembur dari dasar laut.

Sehubungan dengan perikanan liar dan hilangnya puluhan juta ikan sarden yang sangat penting, air-air di pesisir barat daya Afrika penuh dengan sebuah gas beracun yang menyembur dari dasar samudra untuk membunuh kehidupan laut dengan luas yang melebihi negara bagian New Jersey Amerika Serikat, dan memperburuk dampak pemanasan global.

KESEHATAN MANUSIA

Seketaris Jendral Perserikatan Bangsa Bangsa Ban mendorong para pemimpin dunia untuk memprioritaskan keamanan air, ia berkata bahwa perubahan iklim dan kekurangan air yang berhubungan telah menyebabkan perselisihan di masa lalu.

Dr. Hugh Montgomery, Direktur Institut Kesehatan dan Performa Manusia Kampus Universitas London berpendapat, “Kita telah menyaksikan dampak-dampak perubahan iklim bagi kesehatan.”

Seorang ilmuwan Australia, Profesor Kevin Parton dari Universitas Charles Sturt di New South Wales, Australia, telah berpendapat bahwa kondisi-kondisi yang disebabkan oleh pemanasan global seperti penyakit nyamuk-borne membawa lebih banyak dampak pada masyarakat kecil karena keterbatasan mereka untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.

Ilmuwan-ilmuwan Inggris menyatakan kepeduliannya terhadap dampak-dampak perubahan iklim yang merusak kesehatan manusia seperti arus panas, kebakaran hutan, dan banjir.

Peneliti Australia Dr. Tony McMichael melaporkan di Jurnal Medis Inggris, “Penyakit-penyakit menular tidak dapat distabilkan dalam keadaan iklim yang tidak stabil, banyaknya arus-arus pengungsi, serta kemiskinan.”

KEPUNAHAN SPESIES

Di Kutub Utara, beruang-beruang kutub sedang kelaparan karena perubahan iklim di habitat mereka. Kessie Siegel dari Pusat Keanekaragaman Biologis berkata, “Kami telah mengamati pencairan es di lautan Arktik yang sangat besar pada tahun-tahun terakhir ini, dan mereka tidak dapat bertahan hidup tanpa es-es tersebut.

Seperempat burung di Amerika Serikat sedang menghadapi kepunahan karena pemansan global, dan 75% burung di Eropa jumlahnya diperkirakan akan segera menyusut.

Para ilmuwan berkata jika pemanasan global terus terjadi dengan kecepatan sekarang, sedikitnya 20% spesies di dunia akan segera punah.

Apa yang dikatakan oleh para pemimpin dunia:

“Berita baiknya adalah, kita mempunyai semua yang kita butuhkan untuk menanggapi tantangan pemanasan global. Tetapi kita tidak seharusnya menunggu, kita tidak dapat menunggu, kita tidak boleh menunggu.”

Al Gore, Presiden Amerika Serikat ke-45

“Kita mengetahui ilmu pengetahuan, kita dapat melihat ancamannya dan kita tahu bahwa sekarang adalah waktunya untuk bertindak.”

Gubernur Arnold Schwarzenegger,R- Kalifornia, Amerika Serikat

“Menurut saya ilmu pengetahuan sangatlah jelas bahwa perubahan-perubahan ini sedang terjadi. Hal-hal tersebut sangatlah serius dan kita harus bertindak.”

Stephen Harper, Perdana Menteri Kanada

“Kita perlu memperluas konsep pengembangan yang berkelanjutan dari semua aspek sosial dan ekonomi masyarakat"

Chi-Beom Lee, Menteri Lingkungan, Republik Korea

“Kita sedang berada di ambang sejarah yang tidak dapat diubah. Sebuah revolusi industri baru yaitu pengembangan yang berkelanjutan ada di depan kita."

Jacques Chirac, Mantan Presiden Perancis

“Deklarasi pejabat Australia saat ini adalah kita akan menjadi anggota Protokol Kyoto yaitu sebuah langkah maju serta usaha-usaha yang signifikan di negara kita untuk melawan perubahan iklim di dalam negeri.”

Kevin Rudd, Perdana Menteri Australia

Kita dapat mengatakan bahwa perubahan iklim dan kekurangan air telah menjadi sumber perpecahan di masa lalu, seketaris jendral tersebut berpendapat “Masih ada cukup air untuk kita semua – hanya saja kita harus menjaganya agar tetap bersih, menggunakannya dengan bijak, dan membaginya dengan adil.”

Seketaris Jendral Perserikatan Bangsa Bangsa Ban Ki-moon 

“Kita sekarang dalam keadaan sebuah titik balik yang kritis dalam perdebatan; mereka terus mengacuhkan ancaman dan penyebabnya, atau terlibat dalam argumen yang setengah-setengah untuk membingungkan dan menghambat, akan melakukan tindakan merugikan bagi generasi kini dan masa depan." 

Marthinus Van Schalkwyk, Menteri Lingkungan Afrika Selatan

Bagaimana Anda dapat membantu

1. Selamatkan banyak nyawa dan palnet ini dengan tidak makan daging

Laporan Perserikatan Bangsa Bangsa, Bayangan Panjang Peternakan, dokumen-dokumen itu mengatakan industri peternakan menyumbang 18% terhadap pemanasan global, yang jauh lebin tinggi dari semua sektor transportasi di seluruh dunia.

Sebuah laporan tahun 2007 dari Institut Bumi menegaskan bahwa sebuah pola makan nabati hanya mengonsumsi 25% dari pola makan hewani. Dan perubahan dari pola makan hewani ke pola makan nabati kurang lebih 50% lebih efektif dalam menangkal perubahan iklim seperti mengganti mobil SUV menjadi mobil Toyota hibrida.

“Tolong kurangilah makan daging, daging memiliki intensitas karbon yang tinggi. Jangan makan daging, naiklah sepeda, dan jadilah pembeli yang hemat. Itulah cara Anda membantu untuk mengerem pemanasan global.” – Rajendra Pachauri, Ketua Panel Antarpemerintah untuk Perubahan Iklim PBB.

Organisasi Lingkungan Internasional EarthSave menampilkan VEGPLEDGE!TM di www.vegpledge.com, sebuah program yang didedikasikan untuk membantu siapa saja yang ingin membantu planet ini dengan sebuah ikrar Jadilah Vegetarian!

Penelitian oleh profesor geofisika Universitas Chicago Gordan Eishel Gidon Eshel dan Pamela Martin menyimpulkan bahwa menjadi vegan selama satu tahun dapat menghemat 1,5 ton emisi sesuai dengan standar pola makan Amerika, 50% lebih daripada mengganti mobil SUV menjadi Toyota Prius.

Artikel New York Times yang ditulis oleh Mark bittman, seorang non-vegetarian, menjelaskan tentang beban konsumsi daging yang merugikan terhadap planet kita, kesehatan kita, dan orang miskin.
Jika setiap orang di Belanda tidak makan daging satu hari per minggu, jumlah emisi terendahnya akan sama dengan target pengurangan emisi Pemerintah Belanda untuk semua rumah tangga selama setahun.

Seorang vegetarian yang mengendarai sebuah mobil Hummer SUV lebih ramah lingkungan daripada seorang pemakan daging yang naik sepeda.

Di Amerika Selatan, dimana 400 juta hektar tanaman kedelai digunakan sebagai pakan hewan ternak, hanya 25 juta hektar yang diberikan untuk memberi makan semua manusia di dunia.

2. Daur Ulang memberikan sebuah perubahan

Kalifornia memperkirakan bahwa daur ulang secara luas di negara bagian tersebut akan menghemat energi untuk 1,4 juta rumah, mengurangi 27.047 ton polusi air, menghemat 14 juta pohon, dan mengurangi emisi gas rumah kaca yang setara dengan 3,8 juta mobil.

Univesitas Teknologi Denmark menemukan bahwa daur ulang aluminium menggunakan 90% energi lebih hemat daripada aluminium yang tidak didaur ulang, 70% lebih hemat untuk plastik, dan 40% untuk kertas.

3. Menanam pohon memberi manfaat pada Bumi

Dua tahun setelah menanam anak pohon besar di daerah-daerah ujung barat Catahula Parish, para ilmuwan Universitas Teknologi Louisiana menemukan bahwa setiap ekar dari hutan yang telah ditanami kembali menyerap karbon yang setara untuk mengimbangi mobil yang dikendarai selama setahun.

Sebuah Layanan Penelitian Hutan Amerika menunjukkan bahwa dengan menanam 95.000 pohon, Chicago dapat menyediakan udara yang lebih bersih dan akan menghemat sebesar 38 juta dolar lebih dari 30 tahun sehubungan dengan pengurangan panas dan biaya pendinginan.

4. Mengurangi emisi karbon dengan transportasi energi alternatif

Sebuah penelitian di Universitas Chicago menunjukkan bahwa mengendarai mobil Toyota Prius atau mobil hibrida elektrik-gas akan menghemat 1 ton emisi per tahunnya.

Makanan yang ditanam lokal dianggap memiliki jejak karbon yang lebih sedikit, seperti yang ditunjukkan oleh penelitian Universitas Iowa pada tahun 2003, yang menemukan bahwa makanan yang bukan berasal dari daerah setempat telah menempuh jarak kurang lebih 1.494 mil, dibanding dengan 56 mil untuk makanan daerah setempat.

“Saya mencoba untuk menghemat energi dengan menggunakan sepeda saya untuk pergi kerja sesering yang saya bisa.” - Margot Wallstrom, Presiden Komisi Eropa.

5. Efisiensi energi dan energi berkelanjutan dapat memperbaharui Bumi kita

Dewan Amerika untuk Ekonomi Efisiensi Energi merekomendasikan tindakan-tindakan
untuk mengurangi penggunaan energi seperti

Mematikan semua peralatan saat tidak digunakan.

Memasang peralatan yang memiliki tanda Bintang Energi dan alat pengatur panas yang dapat diprogram.

Memisahkan pipa air panas dan menggunakan bola lampu yang hemat energi.

Memasang panel surya sebagai sumber energi alternatif.

Sumber : http://www.pemanasanglobal.net/laporan/Pemanasan-Global-Waktunya-untuk-Bertindak.htm

Read More......

Es di Laut Kutub Utara Diperkirakan akan Lenyap di Musim Panas 2012

Es di Laut Kutub Utara Diperkirakan akan Lenyap di Musim Panas 2012

Mencair: Es di Laut Kutub Utara Diperkirakan akan Lenyap di Musim Panas 2012
 
Es di Laut Arktik menangkal lebih dari 80% radiasi matahari untuk mendinginkan air laut, tetapi sekarang ia mencair dengan kecepatan yang membahayakan.
Dr. Mark Serreze, ilmuwan periset senior di Pusat Data Salju dan Es Nasional Amerika Serikat, dan Dr. Olav Orheim pimpinan Sekretariat Norwegia untuk Tahun Kutub Internasional menyatakan ada kemungkinan bahwa es di Laut Kutub Utara akan mencair di akhir musim panas 2012.

ES DI LAUT ARKTIK

Dua puluh tahun yang lalu (1988)

Tebal, es yang lebih tua tebalnya sekitar 3 meter, lebih dari 50% es berusia lebih dari 5 tahun

(2008):Tipis, es yang baru tebalnya hanya 1 meter, 70% dari es baru terbentuk pada musim gugur dan musim semi 2007

Dr. Mark Serreze: Sekarang kita memanaskan sistem, dan kita sekarang dapat kehilangan es laut yang memantulkan panas.

Kecepatan pencairan saat ini sudah terlalu cepat untuk pulih kembali http://www.suprememastertv.com.
Es Mencair => tidak ada pemantulan
akhirnya => mempercepat
pemanasan di samudra

Es di Arktik hampir hilang setengahnya

Penelitian baru dengan data dari satelit Es, Awan, dan Daratan dari Badan Penerbangan dan Angkasa Luar Nasional AS (NASA) memberi informasi tambahan tentang hilangnya jumlah es Arktik. Penemuan meliputi bukti penipisan es yang terjadi hampir 18 centimeter setiap tahunnya antara tahun 2004 dan 2008, yang berarti 42% kehilangan dari jumlah es yang lebih tua selama empat musim dingin.

Es yang lebih tua adalah es yang telah bertahan setidaknya selama satu musim panas dan sangat penting karena lebih tebal dan lebih keras. Tanpa lapisan es maka air yang berwarna gelap dari Lautan Arktik akan menyerap panas matahari dan bukannya memantulkanya sehingga mempercepat pemanasan global.

Es Arktik juga memainkan peranan yang penting dalam menyetabilkan iklim global dan pola cuaca karena perbedaan temperatur antara kutub yang dingin dengan udara yang hangat di sekitar Khatulistiwa yang menggerakkan arus udara dan air. Para ilmuwan Badan Penerbangan dan Angkasa Luar Nasional AS, kami menghargai dapat mengetahui perubahan tentang masa depan kita.

Di sini pertama-tama kita melihat Arktik yang mencair. Arktik atau Kutub Utara mungkin akan kehilangan seluruh esnya pada tahun 2012, 70 tahun mendahului perkiraan IPCC.

Tanpa perlindungan es untuk memantulkan cahaya matahari maka 90 persen dari panas matahari dapat masuk ke air terbuka yang mempercepat pemanasan global.

Perubahan dalam lapisan es Arktik sangat dramatis, dimana ahli iklim mengatakan bahwa hanya 10 persen saja yang merupakan es yang lebih tua dan tebal, sedangkan di atas 90 persennya adalah es yang baru terbentuk dan tipis. Untungnya, ada tindakan mudah yang bisa kita ambil. Saya akan buat daftarnya untuk acuan Anda.

Kita harus mendinginkan planet ini terlebih dahulu dan yang paling penting. Cara terbaik untuk menghentikan pemasanan global adalah menghentikan produksi gas rumah kaca yang menghasilkan panas itu.

Kita sudah tahu mengenai cara untuk menurunkan emisi seperti dari industri dan transportasi. Tapi perubahan di sektor ini akan makan waktu terlalu banyak - lebih lama dari waktu yang tersisa. Salah satu cara paling efektif dan tercepat untuk menurunkan panas di atmosfer adalah menghilangkan produksi metana.

Jadi jika kita menghentikan produksi metana maka atmosfer akan lebih cepat menjadi dingin daripada menghentikan karbon dioksida terlebih dahulu. Vegan organik akan memberi efek pendinginan yang bermanfaat karena ia akan menurunkan gas metana dan gas rumah kaca lainnya yang fatal bagi kelangsungan hidup kita.

http://www.dailymail.co.uk/sciencetech/article-1198500/Arctic-ice-dramatically-thinning-global-warming-warns-Nasa.html
http://dotearth.blogs.nytimes.com/2009/07/08/more-on-thinning-arctic-sea-ice/?em
http://news.xinhuanet.com/english/2009-07/08/content_11671941.htm

PESAN DARURAT:
- Vegetarian setiap hari
- Berdoa setiap hari
                                                                                                                             ~ Maha Guru Ching Hai

Dikutib dari Sumber : http://www.pemanasanglobal.net/lingkungan/Es-di-Laut-Kutub-Utara-Diperkirakan-akan-Lenyap-di-Musim-Panas-2012.htm

Read More......

Perubahan Gaya Hidup dapat Mengerem Perubahan Iklim

Laporan IPCC: Perubahan Gaya Hidup dapat Mengerem Perubahan Iklim

Sebuah artikel dari AFP


Paris (AFP) — Jangan makan daging, kendarai sepeda, dan jadilah konsumen yang hemat — itulah bagaimana Anda dapat membantu mengerem pemanasan global, itulah yang dikatakan oleh Rajendra Pachauri, ketua dari panel perubahan iklim PBB yang juga pemenang hadiah Nobel.

Laporan tahun 2007 yang dirilis oleh Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) lebih menyoroti masalah “pentingnya mengubah pola hidup,” kata Rajendra Pachauri dalam sebuah konferensi pers di Paris. “Ini adalah sesuatu yang takut untuk diucapkan oleh IPCC beberapa waktu yang lalu, tetapi kini sudah saatnya kami harus mengatakannya.” “Kurangilah konsumsi daging— daging benar-benar komoditas penghasil karbon yang signifikan,” katanya, menambahkan pernyataan sebelumnya bahwa konsumsi daging dalam jumlah besar juga buruk bagi kesehatan.

Penelitian telah menunjukkan bahwa menghasilkan 1 kg daging akan menghasilkan 36,4 kg emisi karbon dioksida. Sebagai tambahan, pemeliharaan dan transportasi yang digunakan untuk menghasilkan sepotong daging sapi, kambing, atau babi tersebut membutuhkan energi dalam jumlah yang sama untuk menyalakan sebuah bola lampu 100 watt selama tiga minggu. Sambil menyebutkan hal-hal yang bisa dilakukan perorangan untuk melawan pemanasan global, Pachauri memuji sistem komunal, dan akses sepeda berlangganan di Paris dan kota-kota lain di Perancis sebagai “perkembangan yang sangat hebat.”
“Daripada mengendarai mobil hanya untuk menempuh jarak 500 meter, kita dapat menggunakan sepeda atau berjalan kaki dan itu akan menghasilkan perbedaan yang sangat besar,” katanya kepada jurnalis-jurnalis yang menghadiri konferensi pers tersebut.

Perubahan pola hidup lain yang dapat berkontribusi dalam perlawanan dengan pemanasan global adalah dengan tidak membeli barang “hanya karena mereka tersedia.” Dia meminta agar konsumen membeli hanya barang- barang yang benar-benar mereka butuhkan.

Sejak penganugerahan nobel kepada IPCC dan mantan wakil presiden Amerika Serikat Al Gore pada Oktober 2007 kemarin, Pachauri telah berkeliling dunia untuk memperingatkan bahaya pemanasan global kepada dunia. “Saat ini, gambarannya masih suram—apabila umat manusia tidak segera melakukan sesuatu, maka perubahan iklim akan memberikan dampak yang sangat serius,” dia memperingatkan.

Di saat yang sama, dia mengatakan bahwa dia terdorong oleh hasil dari UNFCCC yang diadakan di Bali kemarin, juga oleh prospek dari sistem administrasi yang baru di Washington. “Pernyataan yang terakhir jelas menyebutkan untuk memotong emisi gas rumah kaca besar-besaran, saya pikir orang tidak dapat lari dari terminologi tersebut,” katanya. Pertemuan di Bali telah menciptakan kerangka untuk perjanjian global tentang bagaimana kita harus menekan emisi karbon dioksida dan gas-gas lainnya yang terbentuk akibat dari aktifitas manusia, yang akhirnya akan mendorong perubahan iklim.

Pachauri juga merasa optimistis dengan melihat fakta bahwa inilah pertama kalinya sejak negara-negara di dunia melakukan pertemuan tentang pemanasan global di tahun 1994, “kali ini tidak ada lagi yang mempertanyakan hasil dan fakta yang ditemukan IPCC.” “Ilmu pengetahuan telah menjadi basis dari tindakan-tindakan yang harus diambil untuk mencegah perubahan iklim,” katanya.

Pada tahun 2007, IPCC telah mengeluarkan laporan seukuran tiga buah buku telepon tentang realitas dan resiko dari perubahan iklim, itu adalah penelitian ke-4 dalam kurun 18 tahun. Pachauri mengatakan bahwa sudah terlambat bagi Washington untuk meratifikasi Protokol Kyoto, perjanjian internasional telah mengamanatkan pemotongan emisi karbon dioksida. Amerika Serikat adalah satu-satunya negara industri yang tidak mau membuat komitmen seperti itu. Tetapi dia masih menaruh harapan bagi Amerika Serikat—di bawah administrasi yang baru—nantinya Amerika Serikat dapat menjadi peserta inti penandatanganan perjanjian-perjanjian berikutnya. “Dengan pergantian politik yang akan terjadi di Amerika Serikat, harapan untuk terjadinya hal tersebut pasti akan lebih besar dibanding kasus yang terjadi beberapa bulan lalu,” tambahnya.

Di umur 67 tahun, Pachauri mengatakan bahwa dia masih belum memutuskan apakah dia masih akan mengambil untuk kedua kalinya mandat sebagai ketua dari IPCC. Pemilihan akan diadakan pada bulan September. Di kesempatan lain, dia berkata, pengalaman yang dia miliki selama ini akan memberinya kesempatan lebih besar untuk terpilih kembali. Tetapi kelebihan dari pensiun, dikatakannya sambil tersenyum, adalah — emisi karbon dioksida yang dihasilkannya dari segala perjalanan dinasnya — akan berkurang drastis.


Al Gore dan Rajendra Pacharuri Menerima Penghargaan Nobel

Sumber : http://www.pemanasanglobal.net/laporan/laporan_ipcc_2007_tentang_solusi_untuk_mengerem_pemanasan_global.htm

Read More......

Rabu, 24 November 2010

Kondisi Arktik Tak Akan Pulih

Perubahan Iklim
Kondisi Arktik Tak Akan Pulih

                                            Ilustrasi
KOMPAS.com - Tanda-tanda berlangsungnya perubahan iklim yang muncul di Arktik diperkirakan akan permanen. Tanda-tanda tersebut, antara lain, adalah semakin menghangatnya atmosfer di kawasan Arktik, menciutnya luasan es, dan mencairnya gletser.

Demikian, antara lain, isi laporan dari sejumlah ilmuwan, Kamis (21/10/2010). Sejumlah ilmuwan dari AS, Kanada, Rusia, Denmark, dan beberapa negara lain mengatakan, "Kemungkinannya kecil bahwa Arktik bisa kembali ke kondisi semula."

Kondisi di Arktik bermakna besar karena kawasan tersebut merupakan faktor dominan dalam kondisi cuaca di kawasan negara-negara utara yang penduduknya padat. Hujan salju yang amat lebat di AS, Eropa utara, dan Asia Barat pada musim dingin yang lalu merupakan salah satu dampak dari perubahan kondisi di Arktik.

"Musim dingin 2009-2010 menunjukkan kaitan antara kondisi dingin ekstrem di lintang tengah dan hujan salju dan perubahan pola angin di Arktik—yang disebut sebagai pola Arktik Hangat-Benua Dingin (Warm Arctic-Cold Continents pattern)," demikian diungkapkan dalam laporan tersebut yang diluncurkan Badan Nasional Kelautan dan Atmosfer AS (NOAA).

Ditemukan bukti bahwa temperatur di atas Arktik naik dengan laju lebih cepat dari kenaikan temperatur global, dua kali lebih tinggi dari kenaikan temperatur di lintang rendah.(REUTERS/ISW)

Sumber : http://sains.kompas.com/read/2010/10/26/10185686/Kondisi.Arktik.Tak.Akan.Pulih

Read More......

Laporan FAO

Laporan FAO

Laporan FAO: Industri Penternakan Adalah Penyebab Utama Pemanasan Global

Pernahkah Anda membuka lemari es Anda, menarik keluar dua puluh piring pasta dan membuangnya ke tempat sampah, dan kemudian, hanya makan satu piring makanan? Hal ini sama dengan menebang 55 kaki persegi hutan untuk satu kali makan siang Anda atau membuang 2500 gallon air ke saluran pembuangan. Apakah Anda akan melakukannya? Bagaimanapun juga, hanya makan setengah kilo daging akan mengakibatkan hal-hal tersebut di atas. Makan daging akan menyebabkan pengrusakan terhadap sumber alam dan lingkungan kita, menyebabkan penderitaan hewan yang besar, serta memberikan efek-efek merusak bagi kesehatan kita. Jadi, dengan memanggang seekor anjing untuk disajikan bersama kentang dapat membuat Anda muak, tetapi mengapa kita malah memanggang hewan yang jinak lainnya? Selengkapnya

Efek Rumah Kaca

Efek Rumah Kaca

Ditulis oleh Muhammad Ashadi

Jika bumi terus menerus menerima energi dari matahari , anda mungkin terheran-heran mengapa bumi tidak bertambah panas atau mengapa temperature rata-ratanya tidak naik. Untuk mempertahankan temperature rata-rata yang relative konstan dalam jangka waktu yang lama, bumi harus membebaskan energi yang pada rata-ratanya sama dengan jumlah energi yang diterimanya dari matahari. Hal ini dilaksanakan dengan pemancaran kembali energi ke angkasa luar dengan bantuan atmosphere. Dimana pengaruh-pengaruh atmosphere sangat penting untuk mempertahankan variasi temperature harian bumi yang besar. Di bulan, yang tidak memiliki atmosphere, temperature hariannya bervariasi antara 1000C pada siang hari atau sisi matahari, sampai -1730C pada sisi gelapnya.

Radiasi sinar matahari yang datang memanaskan atmosphere dan permukaan bumi, dan bumi yang panas itu memancarkan kembali energi dalam bentuk pancaran infra merah yang tidak tampak. Gas-gas dari atmosphere terutama uap air dan karbon dioksida (CO2) adalah penyerap-penyerap yang selektif (memilah-milah), yakni uap air dan karbondioksida tersebut membiarkan cahaya matahari yang tampak melewatinya tapi mereka menyerap atau memerangkap radiasi infra merah tertentu. Penyerapan atmosphere ini membantu untuk menahan energi panas bumi, sehingga bumi tidak mengalami temperature naik turun seperti di bulan.

Awan (uap air) juga membantu mempertahankankan panas bumi. Oleh karena itu, gas-gas atmosphere mempunyai efek termostatik untuk mempertahankan variasi temperature harian dan kita menyebut proses ini efek rumah kaca. Kaca mempunyai sifat-sifat yang bersamaan dengan gas atmosphere (uap air dan CO2). Sebagaimana digunakan pada greenhouse, kaca membolehkan sinar matahari tampak melewatinya dan kemudian menghalangi atau memerangkap radiasi infra merah. Sebenarnya dalam kasus ini, terjadinya panas itu utamanya terjadi karena penahanan dari pemantulan (pelepasan) panas yang dilepas oleh tanah yang ada di dalam ruangan yang dipenuhi kaca itu.temperatur rumah kaca pada musim panas dikendalikan dengan mengecat panel dari kaca itu menjadi putih yang mereflleksikan sinar matahari dan membuka panel untuk membiarkan udara panas itu lepas.

Interior dari rumah kaca yang tertutup ini sungguh panas, bahkan pada hari yang dingin. Anda barangkali telah mengalami efek rumah kaca di dalam mobil pada hari yang cerah dan didngin. Efek rumah kaca juga dapat terjadi karena menipisnya lapisan ozon yang diakibatkan oleh CFC (cloro floro carbon) yang ada pada lemari es dan AC, polusi udara yang tidak terkendali dan tidak terolahnya sampah anorganik yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme. Untuk mencegah efek rumah kaca dalam kasus ini, kita harus bamyak menanam pepohonan untuk menggantikan ozon yang telah bereaksi dengan CFC dan menjaga agar polusi udara dan pengolahan sampah dapat dikendalikan dengan sebaik mungkin.

Go Green

Go Green Dengan Energi Nuklir

Selain krisis ekonomi dan energi, pemanasan global (global warming) adalah problem nyata yang harus dihadapi dunia sejak awal abad 21 ini. Nuklir sebagai sumber energi yang sedikit mengeluarkan gas rumah kaca bisa menjadi salah satu pilihan dalam upaya kita menghadapi pemanasan global. Meski begitu aspek keamanan dan keselamatan bagi masyarakat dan lingkungan tetap harus menjadi prioritas utama.

Pengurangan emisi CO2, salah satu jenis gas rumah kaca penyebab pemanasan global adalah merupakan tantangan utama peradaban modern. Efisiensi penggunaan energi, pengurangan eskploitasi energi fosil (batubara, minyak dan gas) dan optimalisasi energi baru terbarukan merupakan langkah nyata yang harus kita lakukan bersama. Selengkapnya

Bunga Tulib, Lukisan

Hutan Bakau, Lukisan

What is Global Warming?

What is Global Warming?

Global Warming atau Pemanasan Global adalah Proses meningkatnya suhu rata-rata atmosfir, laut dan daratan bumi yang disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca, akibat dari aktifitas manusia.

Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) selama seratus tahun terakhir. Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa, "sebagian besar peningkatan suhu rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20.

Kesimpulan dasar ini telah dikemukakan oleh setidaknya 30 badan ilmiah dan akademik, termasuk semua akademi sains nasional dari negara-negara G8. Akan tetapi, masih terdapat beberapa ilmuwan yang tidak setuju dengan beberapa kesimpulan yang dikemukakan IPCC tersebut.Model iklim yang dijadikan acuan oleh projek IPCC menunjukkan suhu permukaan global akan meningkat 1.1 hingga 6.4 °C (2.0 hingga 11.5 °F) antara tahun 1990 dan 2100.[1] Perbedaan angka perkiraan itu disebabkan oleh penggunaan skenario-skenario berbeda mengenai emisi gas-gas rumah kaca di masa mendatang, serta model-model sensitivitas iklim yang berbeda. Walaupun sebagian besar penelitian terfokus pada periode hingga 2100, pemanasan dan kenaikan muka air lautdiperkirakan akan terus berlanjut selama lebih dari seribu tahun walaupun tingkat emisi gas rumah kaca telah stabil.[1] Ini mencerminkan besarnya kapasitas panas dari lautan. Meningkatnya suhu global diperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahan yang lain seperti naiknya permukaan air laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrim,[2] serta perubahan jumlah dan pola presipitasi. Akibat-akibat pemanasan global yang lain adalah terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser, dan punahnya berbagai jenis hewan. Beberapa hal-hal yang masih diragukan para ilmuwan adalah mengenai jumlah pemanasan yang diperkirakan akan terjadi di masa depan, dan bagaimana pemanasan serta perubahan-perubahan yang terjadi tersebut akan bervariasi dari satu daerah ke daerah yang lain. Hingga saat ini masih terjadi perdebatan politik dan publik di dunia mengenai apa, jika ada, tindakan yang harus dilakukan untuk mengurangi atau membalikkan pemanasan lebih lanjut atau untuk beradaptasi terhadap konsekuensi-konsekuensi yang ada. Sebagian besar pemerintahan negara-negara di dunia telah menandatangani dan meratifikasi Protokol Kyoto, yang mengarah pada pengurangan emisi gas-gas rumah kaca. ( Sumber dari Wikipedia, Pemanasan Global )

Peta Emisi Negara G2O

Peta Emisi Negara G2O

Emisi Co2 Negara

Emisi CO2 negara G20 pada 2007 (dari sektor energi)

Negara

Jutaan ton CO2

CO2/p.k

Peringkat dunia

Cina

6284

4.8

1

Amerika Serikat

6007

19.9

2

Rusia

1,673

11.8

3

India

1401

1.2

4

Jepang

1,262

9.9

5

Jerman

835

10.1

6

Kanada

590

18

7

Inggris

564

9.3

8

Korea Selatan

516

10.6

9

Italia

461

7.9

11

Australia

456

22

12

Meksiko

453

4.2

13

Afrika Selatan

452

9.4

14

Arab Saudi

434

15.8

15

Prancis

405

6.3

16

Brasil

398

2.1

17

Indonesia

319

1.3

20

Turki

277

3.7

23

Argentina

166

4.1

29

*Uni Eropa

4,257

8.7

Sumber : EIA

Metrik ton CO2

Peringkat dunia berdasarkan emisi karbon

*Peringkat EIA berdasarkan negara

Data EIA : Emisi dunia sejak 1989, berdasarkan negara

Agar Udara Metropolitan Semakin Ramah

Agar Udara Metropolitan Semakin Ramah

Wajah Anita terlihat bingung. Ia terjaring operasi uji emisi saat melintasi jalan Raya Pasar Minggu, Jakarta, Kamis dua pekan lalu. Dari alat smoke meter atau meteran asap yang dimasukkan ke dalam knalpot, ternyata kadar karbon Isuzu Panther keluaran 1993 milik Anita melewati ambang batas yang diizinkan.

Jika kadar partikelnya melebihi 50% dari batas yang diizinkan, maka kendaraan dinyatakan tidak lulus uji emisi. "Mobil ibu sudah 91%, hampir 100%. Berarti sudah tidak laik jalan, karena mencemari lingkungan. Mohon segera diperbaiki. Sekarang tugas kami hanya memberikan peneguran. Nanti akan ada penindakan," ucap Pak Polisi. Selengkapnya

Energi Ramah Lingkungan

ENERGI RAMAH LINGKUNGAN

Sel Surya Terbukti Paling Hemat

HOUSTON, KOMPAS.com - Penggunaan sel surya sebagai sumber energi kendaraan dalam kompetisi Shell Eco-marathon Amerika 2010 terbukti paling hemat. Di antara 48 kendaraan peserta dengan berbagai jenis bahan bakar konvensional ataupun alternatif, kendaraan sel surya rancangan mahasiswa Universitas Purdue dari Negara Bagian Indiana, Amerika Serikat, terbukti paling irit dengan jarak tempuh setara dengan 1.933,5 kilometer per liter bensin.

Penghargaan sebagai juara kompetisi Shell Eco-marathon (SEM) Amerika 2010 disampaikan President Wind Energy Shell Dick Williams, Minggu (28/3) petang waktu setempat di Houston, Amerika Serikat. Selengkapnya baca..

Membangun Rumah di Kota Hijau

Membangun Rumah di Kota Hijau

KOMPAS/WINARTO HERUSANSONO
Konsep membangun rumah berwawasan lingkungan tidak selalu identik dengan rumah mewah.Rumah minimalis di kawasan Sadeng, Semarang, Jawa Tengah, dengan penataan taman memberi keleluasaan bagi penghuninya.

Kamis, 22 Oktober 2009 | 17:01 WIB

KOMPAS.com - Fakta pemanasan global yang memengaruhi perubahan iklim dan degradasi kualitas lingkungan hidup manusia telah menyadarkan betapa pentingnya menyelamatkan kehidupan manusia di Bumi. Berbagai pihak terus bekerja sama membangun dunia baru yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Para pengembang properti berbagi informasi membangun properti hijau menuju kota hijau. Produk-produk properti hijau diperkenalkan kepada konsumen yang semakin kritis terhadap pengembang yang tidak ramah lingkungan. Ada banyak properti hijau berupa konsep kota taman, kota hijau, kota pohon, rumah kebun, kebun raya, taman hijau, hingga lembah hijau yang membanjiri pasaran telah memesona masyarakat. Selengkapnya ..

Mobil Bertenaga Matahari Keliling Dunia

Mobil Bertenaga Matahari Keliling Dunia

Mobil kecil dan ringan dengan dua tempat duduk itu muncul di arena pertemuan mengenai perubahan iklim yang dihadiri delegasi dari 190 negara di Poznan, Polandia, Kamis (4/11). Pejabat PBB untuk Perubahan Iklim, Yvo de Boer menyempatkan diri untuk mencoba kendaraan tersebut menuju sebuah gedung tempat pertemuan berlangsung.

"Ini untuk pertama kalinya dalam sejarah sebuah mobil bertenaga Matahari berkeliling ke seluruh penjuru dunia tanpa menggunakan satu tetes pun bahan bakar minyak," ujar Louis Palmer, seorang guru dan petualang dari Swiss yang mengendarai mobil tersebut. Selengkapnya..

Blog Archive

 

Copyright © 2009 by Info Global Warming

Template by Blogger Templates | Powered by Blogger